Pada akhirnya aku berhasil membaca habis buku yang ditulis oleh Stephen Hawking yang berjudul “A Brief History of Time”. Apa aku mengerti isi buku itu? Tentu saja tidak. Tapi aku kagum dengan pemikiran-pemikiran berani yang berhasil menghasilkan teori-teori yang mengubah dunia. Kupikir ide mengenai semesta yang mengembang dan merengkuh itu keren sekali. Bukankah secara filosofis, itu seperti manusia ya? Manusia akan mengembang, mengembang, mengembang, lalu badannya mengkerut kisut mengecil lagi. Kurasa untuk inspirasi mengenai alam semesta, terkadang manusia tidak perlu melihat jauh-jauh. Cukup berkaca dan memikirkan segalanya secara mendalam dan serius.
Ngomong-ngomong tentang mengembang dan merengkuh, seringkali aku dan teman-temanku yang seusia sangat khawatir pada perut yang begitu mudah membucit. Karena aku selalu gemuk, aku terlalu memikirkannya, tapi kupikir banyak di antara mereka yang berumur 25-30an, khawatir dengan perut yang hanya bisa membengkak. Well, kalau ini bisa menjadi semacam penghiburan, anggaplah perut yang menggendut itu sebagai tanda kita-kita ini “in sync” dengan alam semesta.
Sudden realization:
“Sama seperti alam semesta, perut mengembang”
!!!
Ah mari kembali pada renungan serius tentang alam semesta; Karena manusia adalah bagian dari alam semesta, jadi pengamatan manusia itu seperti alam semesta yang mengamati dirinya sendiri.
Terkadang alam semesta bercermin!
-nyaw, berekspansi seperti alam semesta-