Almost 30 (Ngupil)

Kata orang-orang salah satu tanda-tanda akhir zaman adalah hilangnya rasa malu. Nah belakangan ini aku sering kali melindur, dan saat melindur aku kehilangan rasa malu yaitu dengan mengupil di tempat umum atau hal semacam itu. Ya bisa dibilang ini juga semacam tanda-tanda akhir zaman. Yaitu berakhirnya zaman “gadis imut” berganti menjadi “wanita dewasa yang tidak tahu malu”. Untuk menghibur diri sendiri, aku menyebutnya sebagai tanda bahwa aku sudah mulai santai menghadapi kehidupan yang membingungkan.Ngupil

Ngomong-ngomong tentang upil, apakah kau pernah mendengar bahwa kau akan didenda kalau mengupil di tempat-tempat umum di negara Inggris. Termasuk di dalam MOBIL SENDIRI.

Itu gila.

Mengupillah sebelum mengupil itu ilegal teman….

-nyaw, gemar mengupil-

Almost 30 (TPKN)

Beberapa hari yang lalu, aku mengobrol dengan seorang temanku yang sedang berjuang mengumpulkan uang untuk pernikahannya. Di sisi lain, salah satu status temanku yang lain menjadi hits di timeline di FB. Statusnya adalah “Mending seks bebas atau nikah muda?” Aku jadi memikirkannya, “Apa sih yang menjadikan seseorang disebut ‘layak menikah’?”

Tentu saja selain baligh, mampu, dsb, pasti ada kriteria lain yang menjadi norma tersendiri di dalam masyarakat. Apa sajakah norma-norma itu? Entahlah. Mungkin lebih baik diadakan Tes Potensi Kawin & Nikah saja. Biar semuanya transparan dan jelas. Jadi sebelum menikah, seseorang perlu mengambil lisensi. Jadi tidak akan ada istilah, “Kenapa orang seperti itu diperbolehkan berkembang biak sih?!” atau “Dia menikah terlalu muda!” atau “Dia mampu menikah tapi kenapa sok-sok menikah segala?!”

Tapi,

Apa bisa naluri manusia dilogikakan? Rasanya tidak mungkin. Oleh karena itu mungkin ada baiknya seseorang menjadi lentur terhadap norma-norma. Kalau ada orang lain yang memiliki bertentangan, cukup sampaikan pemikiran pribadi dengan lembut dan baik. Tidak perlu ngotot bahwa pendapat diri sendiri adalah yang paling benar. Yakin saja bahwa kebenaran akan datang dengan sendirinya.

TPKN-nyaw, semua jawaban ada di langit-

Almost 30 (Tambun)

Sudah satu minggu setelah liburan panjang, dan gwa yakin semuanya sudah menjadi tambun! Oleh karena itu gwa ingin berbagi cerita seputar ketambunan. Sebenarnya untuk cerita terjengkang dari kursi, ada seorang anak remaja yang duduk bersama ibunya mengomentari kejadian menghebohkan itu. Anak remaja itu berkata, “Mah, coba tadi direkam. Kan bisa masukin ke youtube.”

Tentu saja gwa memelototi anak remaja dan ibu itu. Tapi sempat terpikir, kalau kejadian jatuh dari kursi itu direkam, apa gwa akan menjadi terkenal sebagai ‘terlalu tambun untuk duduk diam’?

Kurasa menjadi terkenal karena ditertawakan pasti tidak nyaman. Syukurlah tidak ada video klip kebodohan gwa.

Jadi inilah komik strip mengenai ketambunan! Gwa juga ingin menyampaikanbeberapa tips bagi orang tambun:

1. Pilihlah kursi yang memiliki 4 sekrup untuk setiap kakinya, hindari kursi dengan kaki-kaki disilang yang hanya ditahan oleh satu sekrup saja

2. Jangan goyangkan kursi yang sudah ringkih. Segeralah beranjak dan pilihlah kursi lainnya

3. Sebisa mungkin, jangan lakukan balas dendam karena kemungkinan besar akan mendapat kesialan di masa depan

Enjoy!

Tambun-nyaw, le tambun-

Almost 30 (Satu Mimpi)

Saat ini sedang heboh menjelang pemilihan presiden. Orang-orang di FB mengeluhkan timeline yang diisi oleh teman-teman yang saling melakukan black campaign terhadap calon presiden yang tidak disukainya. Aku cukup beruntung karena timeline aku tidak berisi black campaign, tapi lebih berisi orang-orang yang mengeluhkan black campaign dan mengancam melakukan unfriend saking jengkel membaca status-status itu.

Kurasa semua black campaign ini terlalu berlebihan. Bukannya sebenarnya kita semua satu mimpi ya? Misalnya, kalau seseorang bilang dia bermimpi dapat makan tiga kali sehari, itu sebenarnya sama saja dengan mengatakan bahwa dia bermimpi untuk tidak pernah kelaparan kan?

Begitu juga kurasakan mengenai pemilihan presiden. Siapapun yang menjadi presiden diharapkan mengerti bahwa sebenarnya sebagai bangsa, masyarakat Indonesia punya satu mimpi. Tugas presiden adalah memberikan definisi terhadap mimpi itu dan mewujudkannya bersama semuanya.

Betul?

Satu Mimpi-nyaw, menyadari bahwa dirinya dan orang di sebelahnya kemungkinan besar memiliki satu mimpi-

Almost 30 (Alien)

Akhir-akhir ini aku berpikir, “Ya ampun gwa sedang ngapain aja sih sampai gak gambar-gambar Almost 30 lagi….” Padahal sih idenya banyak sekali tapi gak digambar-gambar. Alasannya adalah karena perfeksionisme (padahal gambarnya biasa aja) dan karena sedang asyik sendiri.

Asyik sendirinya adalah karena seorang NEET, jadi sering berjalan-jalan sendiri secara maya dan fisik. Akhir-akhir ini menikmati pergi ke tempat yang ramai, berusaha tidak berinteraksi dengan salesgirl/salesman (maaf! aku merasa malu tiap disapa). Karena iseng-iseng itu, akhirnya berangsur-angsur menjadi keisengan menulis artikel untuk website Anormaly. Aku merasa betapa kebetulannya ketika secara sehari-hari aku merasa “abnormal” lalu berujung menjadi kontributor sebuah website dengan nama yang identik dengan sesuatu yang unik. Nah jadi mampirlah lihat-lihat website Anormaly ya. Ada tulisanku. In Anglais!

Lalu di saat aku tidak sedang iseng berjalan-jalan, brainstorming, dan menulis. Biasanya aku sedang berolahraga, mencari pekerjaan tetap sebagai formulator kosmetik (iya masih!) dan menonton acara-acara TV yang biasanya tidak akan kutonton. Saat ini aku sedang menyukai “Ancient Aliens” di History Channel. Aku menyukainya karena aku masih mempunyai perasaan terbagi mengenai alien. Aku tidak yakin alien itu ada tapi aku akan merasa kegirangan kalau mereka memang ada. Sayangnya, aku tidak pernah ingat jadwal tayang “Ancient Aliens”. Jadi aku menyalakan TV dengan harapan bahwa acara itu sedang tayang!

AlienSelain “Ancient Aliens”, aku juga mengusahakan untuk nonton “Cosmos” bersama adikku. Menonton “Cosmos” membuatku tidak sabaran dengan perkembangan teknologi. Akan sangat menarik kalau kita bisa segera membuat teknologi yang memungkinkan kunjungan ke planet-planet lain. Kita bahkan mungkin bisa mengunjungi Pluto (meskipun dia sudah bukan planet)! Tapi sayangnya pekerjaan sebagai scientist semakin-semakin tidak terkenal karena dianggap tidak stabil secara finansial. Padahal sebenarnya galaksi di luar sana menjanjikan kekayaan yang jauh lebih banyak daripada yang ada di seluruh dunia.

Hah, terpaksa bersabar.

Nanti kalau ada wisata luar angkasa, jangan lupa untuk calling-calling!

-nyaw, mengkhayalkan perjalanan luar angkasa-

Almost 30 (Ce-Mas)

Seorang teman pernah berkata padaku, “Puas banget ya rasanya ngeliat musuh kita ngelakuin hal yang memalukan.” Pada saat dia mengucapkan kalimat ini, salah seorang senior yang jutek membenarkan celana dalam yang masuk ke dalam belahan pantatnya di lorong sekolah. Sepertinya dia tidak sadar junior-junior yang membencinya sedang menertawakan dirinya.

Sialnya, aku pernah mengalami hal memalukan yang sama. Membuatku berpikir bahwa di luar sana mungkin ada seseorang yang sangat membenci diriku hingga menginginkanku melakukan hal-hal yang memalukan. Padahal kalau terlalu banyak melakukan hal memalukan, lama-lama urat malu bisa putus juga loh.

 

Cemas

-nyaw, tidak perlu mencemaskan ce-mas-

Almost 30 (Success Actually)

Sepertinya ini adalah tema yang berulang-ulang dari generasi ke generasi. Tapi tema ini tidak pernah tua. Temanya adalah mengenai definisi sukses dan apakah Anda berhasil lulus pada ujian “bersabar”?

Kebetulan sekali, aku memang sudah lama berniat membuat comic strip dengan tema menjaga hati agar tetap lembut. Tapi sedikit bingung menyampaikannya. Di tengah-tengah penundaan menggambar, aku melihat-lihat timeline facebook dan membaca status seorang teman. Ceritanya adalah mengenai dirinya yang terkena sial lalu motornya mogok tetapi cukup beruntung dibantu oleh seorang Bapak yang membantu mendorongkan motor tersebut. Setelah aku mengomen status temanku tersebut, lebih lanjut mengenai Bapak ini adalah bahwa beliau dulu pegawai bank Danamon yang tidak betah lalu resign dan menjadi tukang tambal ban. Benar-benar perguliran karier yang menarik.

Tapi yang membuatku tertarik adalah Bapak itu terdengar berhati lembut.

Bukankah itu impiannya, mempunyai sikap tegas tapi hati yang emoi-emoi?

Hati yang emoi-emoi terdengar keren.

Success Actually-nyaw, menjadi emoi itu impiannya-

Almost 30 (Seni Festival)

Akhir-akhir hujan tidak mau berhenti turun dan beberapa daerah di Indonesia sedang terkan bencana banjir. Di saat hujan, beberapa orang akan ingat banjir, tapi yang kuingat adalah pengalaman saat berjualan di festival. Saat hujan dirasakan sebagai hal yang gawat oleh pedagang yang hanya mengandalkan terpal. Di saat hujan, kalau badan basah sudah tidak peduli, yang penting dagangannya gak ikutan basah.

Ngomong-ngomong tentang hujan, aku jadi ingat dengan mentor berjualanku. Beliau sudah pernah bekerja kantoran dan saat pensiun memutuskan untuk berjualan baju muslim. Beliau berkata dia merasa sangat bahagia menjadi pedangang karena dengan berdagang, beliau tidak akan tahu apakah hari itu dia untung atau rugi. Hal itu membuat perasaan menjadi lebih dekat dengan Tuhan.

Jadi saat hujan, aku ingat dengan pedagang-pedagang yang begitu pasrahnya itu. Setiap hari mereka memaparkan diri dengan harapan mendapatkan nafkah yang tidak pasti jumlahnya. Tapi tanpa menyerah mereka muncul keesokan harinya.

Aku juga teringat dengan seorang Mbak-mbak yang tidak waras yang selalu meramaikan pameran-pameran. Karena dia pintar berjoget dan bernyanyi, dia sering diajak naik panggung. Aku selalu menyesal tidak memberikan salah satu barang daganganku karena meskipun dia kurang waras, dia dengan bersungguh-sungguh berkomentar bahwa barang daganganku bagus-bagus.

Festival-nyaw, semoga masalah berkaitan banjir bisa diselesaikan-

Almost 30 (Olahraga)

-Tolong baca tulisan ini dengan memutar lagu soundtrack Rocky yang “Eye of The Tiger” di dalam otak-

Sepertinya sulit ya untuk percaya bahwa akhirnya gwa berolahraga. Demikianlah, gwa kadang berolahraga. Targetnya adalah menurunkan berat badan agar lebih cocok berpenampilan tomboy, tapi sampai sekarang baru bisa mengurangi 10 pon saja (ditulis dalam bentuk pon agar terdengar lebih banyak :p ).

Kegiatan olahraga yang saat ini sedang gwa suka adalah berlari (baca: jalan cepat), angkat beban dan ber-yoga. Saat berolahraga, entah kenapa harus pakai setelan “Bruce Lee warna biru dongker tua”. Setelan ini begitu menempelnya sampai-sampai dipakai kalau sedang membuat sketsa comic strip. Saat aku memakai setelan olahraga ala Bruce Lee aku merasa lebih kuat. Seakan-akan Bruce Lee sedang dekat denganku untuk memberi semangat!

Tapi tentu saja kadang ada kendala dalam berolahraga. Karena aku merasa malu untuk berlari keliling kompleks, aku berlari di atas threadmill. Kalau sedang menyalakan pompa air, aliran listrik jadi naik turun. Hal ini menyebabkan aku tidak bisa berlari di atas threadmill. Oleh karena itu aku mengganti lari dengan lompat tali. Aku terinspirasi program saat aku kecil di US di mana anak-anak harus membawa tali lompat dan melakukan lompat tali di sela-sela pelajaran dan jam istirahat.

Ternyata lari dan lompat tali itu tidak sama ya…. Lompat tali lebih melelahkan….

Lebih baik lari setengah jam ketimbang lompat tali 200x. Ugh.

Anak-anak itu begitu kuat bermain lompat tali ya….

Olah Raga-nyaw, berkeringat dan bersemangat-

Almost 30 (Kentut)

Salah satu teman laki-lakiku pernah berkata padaku, “Padahal kan gampang tuh kalau mau lupain kecengan atau pacar. Bayangin aja dia lagi poop atau kentut. Pasti il-feel.”

Sangat bertentangan dengan guyon-guyonan yang pernah aku tonton di TV di mana si laki-laki yang mabuk kepayang oleh seorang cewek bilang, “Ya ampun… kentutnya juga cantik dan harum….”

Nah loh?

Kesimpulan akhir: Kentut adalah hak setiap manusia, termasuk buat para lady!

Kentut-nyaw, kentutlah agar lega!-