Beberapa hari yang lalu, aku mengobrol dengan seorang temanku yang sedang berjuang mengumpulkan uang untuk pernikahannya. Di sisi lain, salah satu status temanku yang lain menjadi hits di timeline di FB. Statusnya adalah “Mending seks bebas atau nikah muda?” Aku jadi memikirkannya, “Apa sih yang menjadikan seseorang disebut ‘layak menikah’?”
Tentu saja selain baligh, mampu, dsb, pasti ada kriteria lain yang menjadi norma tersendiri di dalam masyarakat. Apa sajakah norma-norma itu? Entahlah. Mungkin lebih baik diadakan Tes Potensi Kawin & Nikah saja. Biar semuanya transparan dan jelas. Jadi sebelum menikah, seseorang perlu mengambil lisensi. Jadi tidak akan ada istilah, “Kenapa orang seperti itu diperbolehkan berkembang biak sih?!” atau “Dia menikah terlalu muda!” atau “Dia mampu menikah tapi kenapa sok-sok menikah segala?!”
Tapi,
Apa bisa naluri manusia dilogikakan? Rasanya tidak mungkin. Oleh karena itu mungkin ada baiknya seseorang menjadi lentur terhadap norma-norma. Kalau ada orang lain yang memiliki bertentangan, cukup sampaikan pemikiran pribadi dengan lembut dan baik. Tidak perlu ngotot bahwa pendapat diri sendiri adalah yang paling benar. Yakin saja bahwa kebenaran akan datang dengan sendirinya.