Pamer Rambut

Entah kenapa ada beberapa lagu yang seolah-olah memanggil-manggil untuk memamerkan rambut ala cewek sunsilk, ada lagu:

Unwritten – Natasha Beddingfield –> makanya dipakai pantene

ada juga:

Brainstorm – Arctic Monkeys –> wakakakak

dan yang baru-baru ini:

Live like we’re dying – Kris Allen

Kalo orang lain jadi pengen pamer rambut sambil muter-muterin kepala gak ya?

Humm humm

Growing Apart

To be happy, one must love, love to suffer or suffer of too much happiness -Woody Allen-

Right on you Woody Allen!

Sekarang lagi stress tinggi. Masalah yang dibikin sendiri tentunya (seperti biasa).

Jadi sekarang lagi stress banget liat undangan nikah. Celakanya, yang seperti itu datangnya terus-menerus secara kontinyu tanpa henti. Tentu saja tulisannya “minta doanya”, tapi akhir-akhir ini merasa kesulitan melakukan hal seperti itu. Mungkin perkaranya, lagi giung dengan kebahagiaan orang lain. Tau kan, segigit kue itu enak, sepotong kue itu masih enak. Tapi satu kue utuh (????). Bagaimana dengan 1 ton kue (???!!!).

Cukup untuk membuat seseorang muntah kurasa.

Jadi sekarang baca undangan seperti ini:

Undangan: Si A dan si B turut mengundang saudari ke akad (bla bla bla) dan resepsi (bla bla bla) meskipun kita tidak pernah terlalu dekat, tidak saling mengenal dengan baik, lihatlah kebahagiaan kami. Ayolah ambil 1 potong kue ini, oh ndak ambil semua kue ini, oh nggak gimana kalau kita jejalkan semua kue yang kita punya ke dalam mulutmu. KITA PUNYA KUE KAMU NGGAK KAN??? *evil laugh*

Jadi begitulah.

Seseorang ternyata bisa muak dengan kue. Lebih-lebih kalau dijejalkan di mulutmu.

Dan pada akhirnya kita harus tetap berbagi kue, meskipun ada orang yang muak dengan kue tapi harus tetap menyukai kue karena itu yang dilakukan orang beradab.

*Merasa mual melihat kerakusan, ternyata dibutuhkan lebih dari sepotong kue untuk membuat seseorang bahagia. Perlu banyak sekali kue, padahal dirinya sendiri tidak bisa menghabiskan*

-nyaw, muak dan stress, stress sampai muak, muak dengan stressnya, sedang tidak ingin terlalu banyak kue, hanya ingin sepotong kue yang cukup mengenyangkan dan manis-

Boss

Terdapat berbagai macam peristiwa membuat syok akhir-akhir ini, dan salah satunya adalah tentang boss di divisi (boss kecil).

Jadi ceritanya boss kecil kena rolling ke divisi lain. Kita-kita yang anak-anaknya syok karena kehilangan sosok pemimpin. Salah satu yang paling syok adalah teteh yang lumayan dekat.

Tadinya berniat berdiskusi tentang perbaikan formulasi suatu lotion tapi pada akhirnya berdampak jadi sesi “melacur” (melayani curhat) nyaw. Teteh itu pun curhat tentang sosok pemimpin yang diinginkan dan hal-hal yang dia inginkan berubah. Saat aku menuding teteh itu untuk menempati posisi boss kecil, dia bilang dia gak suka management.

Aku manggut-manggut (sambil mikirin lotion).

Lalu bel berbunyi dan saatnya makan siang. Sambil makan siang, berpikir tentang perkataan si teteh.

“Pemimpin yang aku mau tuh yang bisa nyelesein pekerjaan sendiri, ndak mikirin kesenangan dia aja. Bisa mikirin nanti kita mau gimana ke depannya.”

Arti lainnya, dia ingin seseorang yang visioner sebagai pemimpin.

Mungkin konotasinya seperti itu. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang punya mimpi.

Entahlah.

Kuharap seseorang bisa seperti itu.

Mungkin juga ada saatnya, pas butuh bukan dapat lagi. Tapi pas butuh, jadilah hal itu.

wOw