Senang dan Susah

Ndak pernah terpikir bahwa keduanya adalah 2 hal yang perlu dirayakan.

Memang lemot gwa ini.

Ternyata gwa juga mau hal-hal sederhana seperti disambut di pintu keluar pas wisuda.

Ndak usah banyak, cukup yang dekat aja.

Tapi gwa ndak punya keberanian memintanya -_-.

Teman,

penting merayakan keduanya.

Rayakan keduanya seakan-akan tidak akan pernah mengalaminya lagi.

Pilih Medanmu

Bertanyalah pada seorang kakek, dan dia kemungkinan besar akan memberitahukan sebuah rahasia umum,

“Pick your fight wisely.”

Sebenarnya merupakan kenaifan raksasa kalau kita menginginkan kedamaian. Sebenarnya ada hal-hal yang membutuhkan perjuangan yang teguh. Seperti saat bermain game, kalau kau menang di satu level, kau akan naik ke level berikutnya. Kalau kalah bisa berarti mengulang level yang sama atau malah sampai game over.

Yah begitulah kira-kira, oleh karena itu kau harus memilih game yang tepat, yang pantas menaikkan levelmu. Itulah kenapa kita tidak boleh bertengkar dengan orang bodoh atau gila karena itu artinya di sanalah level kita.

😆

Si Piripip

Tidak ada hewan peliharaan di rumah, tapi ada satu burung istimewa yang suka bertengger di pohon-pohon yang tumbuh di halaman. Aku memberinya nama “Si Piripip” karena nyanyiannya terdengar sebagai “PIP! PIP! PIP piripiiiiiippppp….”. Belakangan aku tahu kalau dia burung “suit cingcuing” dan habitat aslinya adalah hutan-hutan lebat yang sudah makin tipis. Sayangnya aku belum melihat burung ini secara langsung ataupun tidak langsung.

Si Piripip adalah burung yang sangat dibenci oleh masyarakat. Konon dia mengabarkan kematian, perselingkuhan, dan berbagai hal lainnya yang membawa kesedihan ke dalam keluarga. Kalau burung ini betengger di halaman orang lain, dengan segera dia akan diusir karena takut membawa malapetaka. Tapi tentu saja aku merasa hal itu konyol sekali, karena bukan burung itu kan yang menentukan seseorang akan meninggal atau tidak. Bukan burung itu juga yang menyuruh seseorang untuk berselingkuh atau hal-hal aib lainnya.

Oleh karena itu, burung itu tidak diusir kalau sedang nongkrong di rumah. Kadang-kadang saja dia diusir oleh Bi Emi, tapi lama-kelamaan dia dibiarkan saja bernyanyi. Karena itulah, Si Piripip menjadi betah sekali dan dia memang istimewa sekali. Nyanyian dia terdengar seperti dzikir atau shalat, selalu dia lakukan setelah subuh, yaitu setelah mesjid-mesjid selesai mendengungkan bacaan Al Qur’an. Barulah setelah itu dia akan bernyanyi dan tiap dia bernyanyi aku mengingat kematian.

Bukankah dia burung yang baik? Karena aku benci diingatkan kematian oleh orang lain, tapi kalau diingatkan oleh burung itu, aku merasa bahwa dia menceritakan kematian dengan kata-kata lembut.

Tapi aku mengerti kenapa orang-orang sangat membenci Si Piripip. Entah dengan alasan apa, dia suka bernyanyi lebih cepat saat ada orang yang meninggal (aku mendengarnya beberapa kali). Dia juga kadang-kadang seperti tahu kalau aku lagi mengalami kesulitan seperti kecopetan atau pertengkaran dengan orang tua. Pada saat seperti itu, dia bernyanyi cepat tepat di pohon yang paling dekat dengan kamarku.

Orang-orang menyebutnya mencemooh atau mengejek. Tapi aku merasa bahwa dia seperti sedang mengingatkan bahwa “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.”

Kepunyaan-Nya memang akan kembali kepada-Nya.

Kesedihan dan kesulitan memang akan terjadi agar kau ingat untuk kembali pada yang menciptakanmu.

Doa Bapak dan Ibu

Tadi ada halal-bihalal di kompleks. Seperti biasa, ibu-ibu yang sudah punya calon menantu akan menyombongkan bakal anaknya. Kira-kira seperti inilah pembicaraan singkat yang dialami ibu:

Bu A: Gimana Bu, sudah ada calon mantu?

Ibu: Belum *tidak suka membicarakan hal-hal bersifat pribadi*

Bu A: Oh itu bapaknya yang kegalakan kali….

Ibu: Hahahaha *Ibu suka sekali ketawa*

Bu A: Sebentar lagi saya punya mantu loh, cuman bayar akad lagi.

Ibu: Kok bisa?

Bu A: Kan gaji calon mantunya 16 juta!

Ibu: !!!!

Lalu ibu pun menceritakan tentang “si calon mantu orang dengan gaji 16 juta” sesampainya di rumah. Aku dan bapak seringkali mirip kalau sedang mendengar cerita ibu. Pasti diam. Tapi ternyata pada kali ini aku diam karena benar-benar tidak tahu mau bicara apa sedangkan bapakku diam sebelum memberikan nasehat tentang laki-laki yang harus dipilih jadi suami. Jadi menurut Bapakku;

Hahahaha… kalau 16 juta langsung dipungut. Hahahaha… *canda….*

*serius mode on*

Kalau Bapak ya Danz, gak peduli berapa gaji suami kamu nanti. Yang penting dia sayang sama kamu… (Ibu menyela: Tapi kan gak cukup cinta!). Tidak tidak, kalau dia sayang sama kamu, dia bakalan mau kerja, dia akan berusaha menafkahi kamu dengan sekuat tenaga. Gak peduli 2 atau 3 juta, karena dia adalah suami yang mau ngasih makan kamu, harus kamu hormati seperti dia hargai kamu (ibu ngangguk-ngangguk setuju).

^^

Jadi begitulah doa Bapak dan Ibuku. Mereka berdua mendoakan anaknya mendapatkan jodoh yang baik. Aku sering ketakutan akan muncul syarat yang sangat spesifik seperti: “Mapan dengan gaji sekian di perusahaan yang mapan juga” atau “Agak kurus untuk memperbaiki keturunan” atau juga “Jangan dengan suku A atau suku B”.

Tidak, tidak. Ternyata syaratnya satu saja, “mencintai dengan tulus, yang ikhlas”.

Dan kupikir itu adalah syarat yang kolot… ternyata….

@_@ Hebat betul…..

Filosofi Upil

Akhir-akhir ini aku merasakan kekaguman mendalam terhadap tokoh master-master di film silat. Biasanya tokoh master itu digambarkan oleh kakek yang sudah tua, berpakaian compang-camping dan gaya yang malas-malasan dia akan mengupil dan berkata pada si murid (tokoh utama biasanya) : “Kau terlalu terburu-buru anak muda” lalu mengupil lagi. Tentu saja si murid merasa dilecehkan dan mulai melancarkan serangan-serangan tetapi bisa dihindari oleh si master.

Lalu apa yang membuatku kagum?

Tahukah kalian filosofi di balik ngupil?

Kalian boleh bilang, “Ah itu berlebihan……” Tapi bagiku, ngupil adalah kegiatan yang merefleksikan doa untuk berpikir lebih jernih.

Betul!!!!!!!!!

Kan kalau asupan oksigen lebih lancar dengan terbebasnya dari upil-upil, kita akan dapat berpikir lebih jernih. Tidak ada gunanya mengambil napas panjang sebelum berpikir dalam-dalam kalau ternyata hidung kita tersumbat dengan upil!

Makanya… aku sangat kagum dengan master-master silat itu. Ternyata mereka tahu juga filosofi di balik upil.

:p

Cermin

Ketika tidak tahu siapa dirimu

pandanglah lingkunganmu,

keluarga, teman-teman, saudara-saudara

mereka adalah cerminmu

mereka merefleksikan dirimu dan hal-hal yang sudah atau belum lakukan.

Bahkan sikap diam direfleksikan pada mereka.

Cinta dan Para Sekutunya

 

Love,

Old and new

 

Kebanyakan orang berpikir bahwa membicarakan cinta sudah basi. Pada kenyataannya, cinta masih menarik dan tidak membosankan seperti yang dikira. Keengganan membicarakan cinta berasal dari kebingungan, dan itu sebenernya tidak terlalu masalah.

 

Lalu, pernahkah kau mendengar tentang klasifikasi cinta? Ada cinta terhadap sesama, cinta orangtua-anak, cinta eros dan cinta yang paling tinggi, yang tidak terdefinisi.

 

Pertama aku tidak banyak memikirkannya, tapi tidak berarti tidak pernah terlintas juga untuk memikirkan apa itu cinta yang tertinggi dan pikiranku jauh lebih fokus pada cara mendapatkannya.

 

Aku diberitahu oleh seorang teman baik, cinta yang paling tinggi itu tidak memiliki syarat. Yang tidak punya syarat itu yang cinta sesungguhnya.

 

Aku mengernyit lalu memutuskan untuk tak acuh.

 

“Yang kek gitu kok dipikirin…..??? Lakuin aja……………..”

 

Dan ternyata pemikiran tak acuh ini tidak sepenuhnya salah. Ternyata fitrah mendahului pengetahuan.

 

Cara mendapatkan cinta “sungguhan” itu sering kali misterius. Berbagai teori yang mengemukakannya, seperti “the secret” yang sangat terkenal itu. Ehem ehem, tapi aku juga punya teori sendiri, dan itu namanya doa.

 

Ada apa dengan doa??? Ada apa dengan dia?!!!

Doa… dia baik-baik saja…. Tapi kita yang merasa sudah berdoa, sudahkah kita benar-benar berdoa?

 

Betul! Betul! Doanya waktu itu beneran ndak? Waktu minta cinta “sungguhan” itu bener-bener doa ndak? Karena kalau itu adalah betul-betul sebuah doa, maka hati, pikiran, dan perbuatanmu akan meresonansikannya. Kalau betul-betul menginginkan cinta “sungguhan”, hati akan terbuka, pikiran meluas dan perbuatan? Jangan lupakan dia! Perbuatan akan menunjukkan idemu tentang cinta “sungguhan” versimu.

 

Dan ingatlah,

“like dissolves like”

“yang mirip kumpul ma yang mirip”

 

Cintamu akan memanggil cinta yang lainnya.

 

Dan ketika dia datang, ajaklah dia masuk ke dalam dengan ramah. Jangan dicemooh, dia mungkin merasa pusing karena perjalanan yang panjang jadi maklumi kalau dia sedikit gila. Berikanlah dia makan dan minum sebagai sebuah bentuk penghargaan akan kedatangannya.

Soul’s Mate

Soulmate – jodoh – ?

“Jodoh ada di tangan Tuhan, silakan dijemput.”

Setelah berbagai proses lupa, ingat, lupa lagi, terus lupa, tiba-tiba ingat lagi. Aku memutuskan untuk membuat tulisan ini.

–> Jadi apa itu jodoh? Apa itu soulmate?

Tidak ada definisi pasti, setidaknya tidak dalam bahasa yang aku kenal. Yang aku tangkap jodoh adalah orang yang dipilihkan oleh Allah SWT buat menjalani hidup (dunia, akhirat, dunia/akhirat). Yang aku tangkap juga adalah jodoh termasuk ke dalam hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhanmu.

–> Seperti apa rasanya ketika bertemu? Apa harus nyaman? Seperti di rumah? Atau rasanya seperti badai? Tidak pernah bisa berdamai?

Rasanya adalah seperti yang kamu yakini dalam hati terdalam. Dia bisa membuatmu mapan sehingga kau bisa berjalan lurus dan membantumu melihat jalanmu dan tidak berjalan goyang-goyang seperti orang mabuk. Dia bisa menggetarkan tempat dudukmu dan membantumu melihat bahwa masih ada jalan yang harus kamu tapaki. Dia juga bisa membantumu melirik-lirik jalan alternatif yang mungkin lebih ingin kau jalani. Jodohmu adalah telah dipinjamkan kekuatan oleh-Nya, banyak hal yang bisa dilakukan.

–> Apakah suami/istriku adalah jodohku?

Semua pertemuan adalah jodoh dan jodoh adalah hal yang kau percaya. Perihal betul atau tidak, bukan kita yang memutuskan.

–> Bagaimana dengan poligami? Apa semuanya jodoh dia

lihat jawaban atas. Kebutuhanmu mungkin hanya bisa dipenuhi oleh 4 orang. Mereka semua adalah jodohmu.

–> Bagaimana dengan hidup selibat?

Lalu ada apa dengan hidup selibat? Mungkin dia tidak membutuhkan jodohnya di dunia ini. Mungkin meskipun dia merasa kesepian, ketika dia melihat jauh ke dalam dirinya, dia merasa belum perlu jodoh. Atau mungkin jodoh itu tidak datang-datang untuk menguji orang itu, masihkah dia percaya bahwa kebutuhannya akan dipenuhi?

–> Apa kamu ndak takut salah bikin tulisan sotoy tentang jodoh ini?

Takut! Takut salah, tapi masih menghadapi dilema antara lebih baik percaya hal yang salah atau tidak mempercayai apapun.

Adapun kalau tulisan ini salah, biarkan aku mendapatkan ganjaran dan bila ada yang menemukan salah pada tulisan ini, mohon ingatkan.

–> Udah ketemu jodoh belon Danz?

Beberapa kali. ^_^

 

I am uncomplete without you

rubbish!

I will not take uncomplete!

Come back and be my mate when it’s time

-soul-