Almost 30 (Satu Mimpi)

Saat ini sedang heboh menjelang pemilihan presiden. Orang-orang di FB mengeluhkan timeline yang diisi oleh teman-teman yang saling melakukan black campaign terhadap calon presiden yang tidak disukainya. Aku cukup beruntung karena timeline aku tidak berisi black campaign, tapi lebih berisi orang-orang yang mengeluhkan black campaign dan mengancam melakukan unfriend saking jengkel membaca status-status itu.

Kurasa semua black campaign ini terlalu berlebihan. Bukannya sebenarnya kita semua satu mimpi ya? Misalnya, kalau seseorang bilang dia bermimpi dapat makan tiga kali sehari, itu sebenarnya sama saja dengan mengatakan bahwa dia bermimpi untuk tidak pernah kelaparan kan?

Begitu juga kurasakan mengenai pemilihan presiden. Siapapun yang menjadi presiden diharapkan mengerti bahwa sebenarnya sebagai bangsa, masyarakat Indonesia punya satu mimpi. Tugas presiden adalah memberikan definisi terhadap mimpi itu dan mewujudkannya bersama semuanya.

Betul?

Satu Mimpi-nyaw, menyadari bahwa dirinya dan orang di sebelahnya kemungkinan besar memiliki satu mimpi-

Almost 30 (Jargon Debat)

Dua hari yang lalu, aku baru saja mengunjungi pameran ICI 2014 yang diadakan di JIEXPO. Meskipun sudah ada afiliasi dengan perusahaan kosmetik apapun, aku berkeliling stand-stand menemani temanku yang memiliki pabrik kosmetika di Solo. Berkeliling seperti itu menginspirasiku mengenai beberapa hal yang anehnya tidak berhubungan dengan formulasi kosmetik apapun. Mungkin karena sambil berkeliling aku juga membicarakan hal-hal managerial dengan temanku itu.

Kalau berbicara tentang hal-hal managerial, mungkin meeting, perdebatan, dan adu ide menjadi topik yang familiar. Sebenarnya, bersilang pendapat dengan orang lain bisa berujung pada kekusutan atau malah memperkuat suatu penyelesaian masalah. Agak seperti halnya rambut, kalau disilang-silang tanpa arah yang pasti akan menjadi kusut, tapi kalau disilang-silang dengan arah yang pasti dan kehati-hatian akan menjadi sesuatu yang kuat dan indah seperti sebuah kepangan.

Jargon Tangles or Braids

Setiap melakukan adu debat, alangkah baiknya bertanya pada diri sendiri, akankah ini menjadi kusut atau kepang?

“Will this conversation lead to tangles or braids?”

-nyaw, kusut=tangles, kepang=braids-

Almost 30 (Quote Cosmos)

Akhir-akhir ini aku terobsesei untuk menyelesaikan sebuah novel. Padahal belum ada kepastian apakah novel itu akan layak baca atau apakah akan ada yang menerbitkan novel itu. Bisa dibilang aku sedang berusaha keras untuk menyelesaikan sesuatu yang belum tentu bermanfaat. Kupikir aku harus menuangkan segalanya sebelum bisa membuat comic-comic strip konyol lagi mengenai The Almost 30 Lady. Jadi untuk sementara aku membuat gambar-gambar dengan quote untuk menyalurkan kekonyolan hatiku, sementara aku mencurahkan segala-gala hal  yang kompleks di dalam novel yang entah apa juntrungannya.

Gila sekali! Kenapa mencurahkan tenaga pada hal yang belum tentu berbuah hasil?

Jawabannya: Tidak tahu.

Mungkin saat ini jawabannya masih ada pada debu-debu bintang.

*Itu adalah kalimat yang terdengar romantis, padahal maksudnya adalah pun dari quote yang di gambar*

-nyaw, hanya butiran debu-

*iya itu sebuah pun lagi dari lagu yang ada lirik “Aku tanpamu, butiran debu…”*

*ok, aku harus berhenti membuat pun*

Quote Cosmos