Bang!

I’m kinda in this nerdish phase, that is I am so into The Big Bang Theory. It’s kinda ironic that my love life is lamer than Wolowitz, but Sheldon might say: “It’s all in the definition. If you define having various booty calls as love life, than I’m stunned.”

:p

-nyaw, hillariously love those geeks!-

How that came up?

“Makanya jangan galak-galak, gak ada yang nengok.”

Hah? How that came up again. You didn’t show up and you blame me.

Am I suppose to receive feedback now Oh mighty God (????)

My heart is very very small 😦 …

-nyaw, dan anehnya tensi tetap sama. I get too much mockery these days >.< argh make it stop stop stop! I’m sick literally!-

Limit

Karena sakit, Bapak mengusulkan buat jadi part timer.

Tapi gwa ragu bisa jadi part timer,

Because I am that darn good. I don’t know my limit.

-nyaw, menyerah dengan kehebatan dan lagi mencari cara manage waktu dan kesehatan lagi-

Demi mimpi

Q: Untuk meraih target kamu, impian kamu, kamu jadi Danz yang seperti apa hari ini?

A: What the hell are you talking about. Can’t be anything but myself. I was born this way.

Q: Lalu kalau hidup bakal jadi neraka sampai akhir, apa masih punya arogansi bilang “I was born this way?!”

A: … (tidak punya jawaban)

Jadi sampai mana harus kompromi? Tidak ada ketentuan yang jelas dan hati juga bisa saja disesatkan. Cuman bisa pasrah sebenarnya ya.

-nyaw, no control-

Kebohongan yang tidak diketahui

Temen: “Kok gak pernah ada cewek yang minta tech support ke gwa?”

Gwa: Bohong itu, yang bener: “Kok gak ada cewek (yang gwa suka) yang minta tech support ke gwa?”

Faktanya adalah,

Kebohongan sering dilakukan dengan tidak sadar. Sering bilang “mana keberuntungan saya?” tapi nyatanya keberuntungan di depan mata dihempas.

Dengan kata lain,

Terkadang gwa berpikir mungkin gwa sudah pernah bertemu jodoh gwa atau orang yang memang/akan memegang peran penting dalam hidup gwa. Mungkin say hi aja. Atau bahkan mungkin gwa memperlakukannya dengan buruk. Mungkin sekali gwa juga sering berbohong.

Hari ini nikmat mana lagi yang gwa dustakan (?)

Karena tidak tahu kenapa berujung bohong (?)

Dalam kata lain: If my eyes can’t see truth then why should my tongue tell a lie (?)

-nyaw, belajar sinkronisasi-

Lagi-lagi Bittersweet

Lagi-lagi bittersweet,

Datang ke lamaran kawan lama. Semuanya semarak dan makanan enak.

Dan perasaan yang tersisa adalah bittersweet.

Pada suatu hari aku pernah bermimpi bahwa aku pun akan dilamar, tapi mungkin kalau dilamar gak akan ada keberkahan. Jadi saat ini juga hanya bisa jadi tamu kebahagiaan orang lain.

Bittersweet memang.

Dan sampai di rumah diceramahi bahwa lebih baik sendirian ketimbang sama orang yang tidak akan membawa keberkahan dalam hidup. Dan jangan galak-galak karena laki-laki jadi tidak betah. Memang tidak adil tapi itu kodrat perempuan.

Sudah tahu.

Kalau MM waktu itu milih tidak berjuang karena gwa galak, ya sudah. Biar dia pilih berkahnya, gwa pilih berkah gwa.

Kalau orang-orang cuman yakin gwa akan dapat jodoh tanpa benar-benar turut membantu, ya mereka juga pilih berkah mereka.

Kalau gwa juga cuman bisa berdoa aja sampai gak tau harus ngapain, ya cuman segitu berkah yang gwa dapet.

Senyum aja 🙂

-nyaw, gak tau mo ngapain lagi-

Sempit

Baru menghadiri pemakaman Uwak yang meninggal.

Cuman bisa menipiskan bibir dengan gugup.

Kuburan itu sempit kawan, sempit… Panjang lebarnya cuman pas buat tidur terlentang, trus tubuhnya dimampatin di bawah kayu trus ditumpuk tanah.

Aduh sempit sempit…  Uwak gw mana gak suka ruangan tertutup pulak… 😦 Masya Allah, tubuh yang tadinya dibawa setiap hari harus ditinggalin. Insya Allah untuk membawa ke hal yang lebih besar. Semoga mendapatkan lapangan yang tiada akhir di surga.

-nyaw, merasa pusing dengan kuburan yang sempit meskipun tahu Allah bisa menjaga makhluk-makhluk Nya jauh lebih baik dari kita yang cuman bisa nempelin selang-selang penyokong hidup-

2 AM

Pada saat-saat yang apes, terpaksa menyetir dari Bandung ke Tangerang pada jam 2 pagi dini hari. Kalau lagi apes banget, jam 2 juga rame loh. Tapi kalau lagi gak terlalu apes, jam 2 sepi, seperti hari ini.

Jam 2 pagi, Dago tampak misterius. Dengan lampu jalanan yang hijau jadul dengan cahaya yang berwarna kuning, membuat jalan jadi bergantian terang gelap terang gelap tanpa kompromi. Agak mengingatkan pada film-film yang disetting pada jaman laki-laki masih memakai suspender untuk menahan celana dan perempuan memakai korset berkerangka untuk menciptakan efek “pantat”.

Lalu di saat-saat sepi seperti itu, aku akan membelok dan melewati Ganesha yang dicintai. Jalanan remang-remang dan menimbulkan misteri. Ada juga rasa memiliki dan sakit karena meninggalkan kandang gajah. Setiap melewati Ganesha, selalu berdoa dalam hati agar Allah SWT berbaik hati menjodohkanku dengan engineer dari ITB. Karena kurasa itulah satu-satunya cara agar tidak bilang selamat tinggal pada Ganesha tiap minggunya atau setidaknya suatu hari aku akan kembali dan mengajak anak-anakku bermain di tengah alunan not-not Indonesia Raya yang tenggelam di Plaza Widya. Juga kurasa, kalau suamiku engineer, dia akan mengerti apa rasanya jadi anak gajah yang selalu dikatai sombong dan punya kemampuan tidak sebesar arogansinya.

Tapi, tidak peduli perasaan seperti apa, mobil tetap melaju di tengah keheningan malam dengan gelap terang kontras berganti.

Cuman karena aku telah berjanji untuk melakukan hal yang luar biasa. Dan hal luar biasa itu tidak bisa ditampung di sebuah kandang gajah.

-nyaw, missing her childhood campus-

Meskipun tidak ingat salam Ganesha, aku sudah ingat bagaimana Ganesha dulu. Dari Ganesha yang full kehijauan dengan bangunan yang redup kuning dan daun di mana-mana menjadi retro dan sleek menyambut era digital dan komputerisasi.

Ya Allah, please make him an engineer unless it has no good on my sake than I will miss Ganesha forever 😦

Looks

Jadi,

Baru difoto-foto sama Laila, hasilnya mantap gan! Gwa keliatan gwa, terus ada foto yang bagus banget yang kayak gwa dikelilingin “halo”. Gak tau gimana tuh kok bisa gitu :p

Gara-gara difoto-foti itu jadi meratiin juga foto-foto orang lain. Ternyata semua orang itu khas ya. Ada yang “hip” banget, ada yang elegant, ada yang “liar”, ada yang “klasik”. Macem-macem….

Tapi kalau liat foto sendiri, jadi bingung, gwa masuknya apa ya?

Humm…

-nyaw, banci foto-

Life Oh Life

Your bitterness makes me awake

Your unexpected sweetness makes want for more.

-nyaw, bersyukur sudah kembali ke kehidupannya. Berdoa dengan keras tidak pernah lagi mendapat ide gila untuk mencoba mensimulasikannya-

Can I pretend that airplanes in the night sky are shooting stars? I could use a wish right now.