Almost

Sudah mandi, sudah wangi and feeling very pretty.

Tapi kenapa?

Alasannya adalah pada hari kamis yang lalu, ibuku menelpon dan menyuruh pulang di akhir minggu. Katanya ada yang mau “kenalan”. Karena sedang sangat single, lumayan juga ada yang mau “kenalan”. Kata ibu, minta “kenalan”nya adalah hari ini (sabtu) siang. Aku konfirm Ok.

Tapi saat aku sampai di rumah kemarin malam, ibu  ngasih kabar kalau janji “kenalan”nya dibatalkan dan diubah ke hari minggu jam 10.00.

I am thinking now: “And that is why you will only be someone I know. That is if you ever have the balls to meet up. If there is another no show, than you might be just another stranger.”

Amanat:

Pada suatu event “kenalan”, you do not postpone. Saat cari kerja dan ada janji wawancara, saat si calon karyawan postpone janji wawancaranya, sudah hampir 100% dia tidak akan dapat pekerjaan itu.

Lalu kenapa orang berpikir hal itu akan berbeda untuk jodoh? Will God take your postpone appointment to greatness? Think not.

Tapi Tuhan Maha Pemaaf, jadi mungkin saja it’s Ok. Since I’m not God, aku berpikir untuk tidak memaafkan first impression yang seperti itu. Bukannya aku sombong dan tidak punya waktu, tapi di dalam perut aku tahu bahwa orang yang akan menundamu sekali, akan terus menundamu sampai beberapa kali. Mungkin dia hebat, sibuk, cumlaude, dan penyayang dengan keluarga tapi ….

Dan “tapi” itu sering kali berarti TIDAK.

-nyaw. Geleng-geleng kepala. He was almost this close to get a nice girl, than he postpone. Semoga aku sendiri tidak pernah menunda kesempatan-kesempatan hebat lainnya dalam hidup-

Lapak Mimpi

Karena saat ini sedang menjadi formulator kosmetik, kerjaannya pas nonton TV gak lepas dari meratiin iklan-iklan kosmetik baru dan lama. Yang paling menarik adalah klaim-klaim lebay sekarang dijinakkan oleh POM (ataukah lembaga konsumen ya?)  seperti klaim “putih merata” dan ditambahkan embel-embel dengan tulisan putih sangat kecil “dengan pemakaian teratur”. Klaim yang paling lucu dijinakkan adalah adegan seorang perempuan berambut berantakan langsung rapi dan lembut setelah memakai sebuah produk tertentu dan diembel-embeli oleh “hanya untuk rambut lurus alami” (ketawa ngakak).

Menonton iklan-iklan itu membuatku berpikir bahwa hanya dengan menjual mimpi saja, seseorang bisa kaya raya. Semua pemain kosmetik di dunia ini meraup keuntungan besar dari penjualan mimpi raksasa. Bahkan aku pernah melihat iklan yang sebegitu jauh menjual mimpinya sampai taglinenya adalah: “She’s engaged, she wears… (nama produk)”. Itu gila bukan? Apakah sah? Tentu saja sah, karena itu adalah bisnis kosmetik. Menjual mimpi atau menjual image bahwa produk dia dapat membantu si pemakai menggapai mimpinya.

Apakah benar sebuah produk kosmetik dapat membantu kita meraih mimpi?

Tergantung cara pemakaian tentunya.

-nyaw, berkecimpung dalam bisnis mimpi sama seperti Disney-

Mistake

Ibu: kesalahan Danilah dulu tuh sama si MM

*dz pokerface mode on*

Looks like my mother have bigger regrets than myself.

Maybe she is ashame of giving birth to a girl who make stupid mistakes like picking on men that don’t love her back and can’t appeal sexually resulting to be unmarried.

Let that be her problem.

-I am privileged to do any mistake I want. I know consequences exists.-