Malam Pertama

–> Malam pertama taraweh…. -_-

Mulai memutuskan rencana revolusi Bumi dan Langitnya. Kemarin yang buminya udah dapat, tapi yang langitnya ragu-ragu.

Akhirnya diputuskan rencana renovasi Bumi dan Langit untuk Ramadhan kali ini adalah:

Bumi: Membakar 100 kalori tiap hari (naik sepeda genjat-genjot)

Langit: Menyulam saat kesal

Semoga keduanya menjadi semakin sehat! ^^

Unik

Kata membal merah, anak MA selalu menang kalo lagi debat karena selalu bikin ‘definisi’ dulu. Terus gwa berpikir-pikir hari ini, ternyata “cinta” gak bisa didefinisikan, bahkan yang asal-asalan.

Pantesan gak ada yang menang lawan dia. lawan tangguh gitu -_-.

 

Ada lagi yang unik!

Lebih gampang bilang ‘iya’ dari ‘tidak’!

Tanya kenapa?????

SuperVista

Pernah dengar kalimat gini gak?

“Yah, cewek itu gak usah cantik, yang penting pas diajak ngobrol gak bolot atau lemot cem Windows Vista.”

Lucu, lucu, lucu…. Pertamanya aku juga tertawa terguling-guling mendengar kalimat itu tapi entah pada menit keberapa aku berhenti tertawa dan merasa tidak enak hati. Rasanya nggak enak ngetawain kebolotan orang, dan kalaupun bolot, apa itu dosa?

Keknya jadi bolot itu anugerah deh. Lagian pikiran juga jadi sederhana.

Dan berbicara tentang bolot, aku punya teman yang rasa-rasanya bolot sekali sampai ingin aku tabok. Pada awal pertemanan, aku sering kehilangan kesabaran karena dia boloooootttttt! Tapi dia tidak pernah marah. Dia hanya bertanya-tanya kenapa aku sering sekali marah padanya. Akhirnya aku pun terbiasa dengannya dan bisa melihat bahwa dia adalah orang yang sangat baik.

Dia sangat cantik by the way. Tapi mungkin dia kena cap ‘Vista lemot’ itu ya, jadi dia tidak pernah didekati laki-laki manapun. Padahal kalau aku jadi laki-laki, aku akan suka padanya karena dia polos dan jujur. Dia punya kesederhanaan yang  sudah jarang dimiliki oleh manusia kebanyakan saat ini.

Aku sangat menghormati cara dia bertindak-tanduk. Benar-benar orang yang sederhana, dia tidak pernah merasa iri pada orang lain karena dia bilang, “Kan gak boleh sama agama.” Dia juga bersusah payah menanyakan no HPku pada saat sms Lebaran dia tidak masuk (padahal harusnya aku yang meminta maaf pada dia -_-).

Malaikat banget. Membuatku terlihat superdevil. Tapi kurasa orang yang berusaha memperbaiki diri itu hebat juga kan! *tangan terkepal penuh semangat*

Dan juga buatku, tidak ada gunanya punya otak yang super encer kalau pada ujungnya hanya digunakan buat hal jahat seperti penipuan, berbohong, dan politik :p *no offense para politisi!*

Entah di mana sekarang temanku yang ini. Tapi aku yakin, dengan kepolosan yang dia punya dia akan bisa membuat kebahagiaannya sendiri!

*agak iri dengan kebahagiaan dia yang sederhana -_-*

Mencari Ruang

Ruang sendiri untuk mendengar kata hati

enaknya bersantai di tepi pantai

Kalau hati sudah luas, silakan anda masuk

Kalau anda berisik sekali, silakan keluar melalui pintu EXIT terdekat

 

Kalau saya boleh masuk ruang anda

saya akan merasa terhormat sekali

ayo kita makan eskrim sama-sama

vanilla atau coklat?

Lubang Hati

Ternyata aku memiliki rasa sakit hati yang besar. Katanya hati itu tidak bisa patah tapi ternyata hati itu memang tidak akan patah, mereka hanya membentuk lubang-lubang. Seperti lubang gigi ^^.

Nah lubang hatiku punya nama. Namanya adalah “Diremehkan”.

Orang-orang yang sangat dekat denganku akan tahu bahwa orangtuaku memberikan pendidikan yang agak berbeda dengan orang tua-orang tua lain (terlihat sebagian di post-post sebelum ini). Bahkan sangat berbeda hingga dapat membuat kening-kening berkerut, tapi aku tidak akan membahas tentang kening berkerut di sini. Aku akan membahas tentang aku yang ingin dewasa tapi tidak seperti orang lain yang langsung dipercaya bisa dewasa pada umur … (silakan isi), aku harus membuktikannya. Pembuktian ini seringkali merupakan perjalanan yang berat. Karena harus memakai otak, kesabaran dan tenaga. Aku sering kali tidak ingin mengeluarkan ketiganya.

Tapi pada akhirnya tiga hal itu dikeluarkan juga!

Lalu setelah dikeluarkan, aku menemukan bahwa orang-orang di sekitarmu kebanyakan akan berpikir bahwa mereka lebih tahu caranya menjalani hidupmu. Mereka akan merongrong dan memberikan penilaian-penilaian yang seringkali menyerang tapi mereka sebut ‘peduli’. Kedengarannya berisik sekali. Mereka sering tidak tahu bahwa mereka berisik, jadi satu-satunya cara adalah dengan mengacuhkannya tapi itu juga tidak mudah karena lama-lama bisa tuli juga :(. Akhirnya hati berlubang karena sering merasa diremehkan dan banyak hal kecil yang bisa menyakiti lubang itu. Kadang-kadang sudah ditambal, tapi akan datang kejadian lain untuk melubanginya di tempat lain. Seperti tidak ada habisnya :(.

Tapi harus diketahui bahwa,

Hidupmu bukan punya mereka, juga bukan punyamu, tapi hidup yang dimiliki saat ini adalah pinjaman yang mahal kepada dirimu. Harus dihargai oleh si pemilik sementara maupun orang lain.

BTW, kamu yang terlahir dengan pinjaman itu. Kamu yang seharusnya mencari tahu tentang hidupmu dan seharusnya kamu sangat sibuk mencari tahu sampai orang-orang pencemooh tidak terdengar dan kamu pun tidak sempat mencemooh hidup orang lain.

Jadi aku mengajak, “mari sibukkan diri dengan hidup kita masing-masing”. Kalo kata orang bule, “Get a life!” dan mari kita mulai menghargai perjalanan hidup orang-orang di sekitar kita okeh mulai dengan tidak mengacuhkan hidup kita sendiri.

*Selama ini aku menghindari terlalu banyak menggunakan kata negatif. Tapi kalau ternyata hanya yang negatif yang bisa jujur, apa boleh buat :(*

Sudahkah (???)

Aku baru menonton Oprah yang membahas tentang buku ‘Eat Pray Love’ yang ditulis oleh Elizabeth… (sesuatu, lupa nama belakangnya). Aku menontonnya sambil berpikir bahwa cuplikan-cuplikan yang ditonjolkan dalam acara itu sangat mirip dengan filosofi nyaw (!!!).

Jangan-jangan aku udah melakukan perjalanan spiritual kayak Ms. Elizabeth si penulis @_@. Aku tidak tahu kapan melakukannya! Kenapa aku gak ke Italia, India terus ke Bali ya? Mau donk jalan-jalan! ^^;

Baiklah, mulai terhitung post ini, aku akan menulis beberapa teori yang kubuat setelah bertahun-tahun menolak berbicara dan cuman memperhatikan orang-orang di sekitarku. Teori itu akan kutulis di bawah kategori ‘filosofi nyaw’.

Silakan nyaw!

Harus Punya

Ada satu keengganan yang selalu aku bawa. Keengganan itu adalah enggan bilang ‘harus’, tapi untuk yang satu ini aku membuat perkecualian.

Menurutku, untuk terus hidup (yang beneran hidup), seorang manusia itu HARUS PUNYA keyakinan.

Okey, itu terdengar sangat Disney, tapi memang begitu kok. Semua orang perlu keyakinan! Misalnya nih, kau mendedikasikan dirimu untuk teman-temanmu, kau harus punya keyakinan kalau mereka akan selalu menjadi teman-temanmu atau kau akan bisa menemukan teman-teman baru. Atau, kau mendedikasikan dirimu untuk menjadi orang yang paling keparat di dunia, kau harus punya keyakinan kalau kau memang bisa menjadi keparat. Bisa juga kau mendedikasikan hidupmu untuk untuk mencari keyakinan, kau harus yakin akan mendapatkan keyakinan itu.

😆

Berbicara tentang keyakinan, aku juga yakin akan sesuatu. Aku yakin bahwa kebaikan pasti datang pada semua orang. Itu terdengar sangat naif, mungkin tidak sedikit di antara kalian yang membaca tulisan ini akan melemparkan punggung atau bahkan mematahkan keyakinanku, tapi itu adalah salah satu hal yang aku yakini.

Dan ketika hari-hari menjadi muram, dan semuanya begitu menjijikkan dan sepertinya dunia cuman berisi ampas-ampas saja, aku tetap ingin percaya bahwa kebaikan itu akan datang atau sudah datang tapi belum ditemukan. Aku harus tetap yakin karena hidup menjadi susah kalau tidak punya keyakinan -_-.

*bener, aku udah pernah kok*

Keyakinan itu tidak harus bagus, baik, atau muluk. Kau hanya harus percaya sesuatu lalu lakukan sesuatu dengannya. Karena sumber kekuatan itu pengetahuan.

Tahu kamu bisa kuat (aka: yakin situ kuat).

Menikah

Seperti buah, menikah juga ada musimnya. Rasanya musim menikah itu sedang berlangsung sekarang. Sepertinya tiap minggu ada kenalan yang menikah. Dulu undangan orang yang menikah itu datangnya dari anak kenala ibu atau ibu, dan lambat laun undangan pernikahan itu datang dari kenalanku sendiri. Yaitu teman-teman sebayaku sendiri. Membuatku bertanya,

“Apa itu menikah?”

“Yang macem-macem gini kapan tau siapnya?”

Sampai sekarang aku belum ketemu jawabannya. Tapi kurasa pasti akan terdengar, “Siap gan!” pas waktunya 😆

Dan ngomong-ngomong soal menikah ini, aku pernah membaca sebuah tulisan yang menyatakan bahwa pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang tidak mengubah dirimu. Setelah kau menikah, kau tetap menjadi dirimu sendiri, dan itulah pernikahan yang paling baik.

Pada awalnya aku tidak berpikir bahwa sebuah pernikahan itu tidak dapat mengubah jati diri seseorang, tapi pada kenyataannya hal itu hampir selalu terjadi. Seperti, wanita yang mempunyai jati diri sebagai wanita karier, suatu hari mungkin akan dituntut menjadi bukan wanita karier. Kemungkinan besar jadi ‘si ibu’ atau ‘si istri’. Ya itu adalah sebuah contoh yang lumrah.

Aku mulai berpikir-pikir mengenai hal ini. Seperti halnya aku berpikir-pikir mengenai persahabatan dan hubungan laki-perempuan dan berbagai macam interaksi antar manusia lainnya. Lalu aku berpikir, bahwa yang paling pertama yang harus diketahui adalah apa yang kamu inginkan. Setelah tahu, lakukan hal-hal yang kamu perlukan untuk memenuhi keinginan itu.

Eits! Yang seperti ini tidak mudah loh! (meskipun sangat sederhana).

*Mode berpikir*

Ok, apa sudah ketemu?

Jadi? Apa kau akan menikah? Apa kau sanggup?