Iseng-iseng berhadiah

Kadang-kadang keisengan itu bisa mendapatkan sesuatu. Kalau dalam kasus ini, iseng berkarya mendapatkan karya. Aku tidak tahu apakah ini pertukaran yang sepadan bagi yang melakukan barter karya denganku (yaitu Bernard Batubara, seorang penulis muda Indonesia). Hanya bisa berterimakasih sebagai bonusnya!

Menawarkan ilustrasi ini:

surat untuk ruth dzdikasih ini:

20140410_100043Wow!

Kalau mau melihat ilustrasi yang lainnya ada di Blog Bernard Batubara

Kalau mau tahu testimoni buku ini, cek tagar #suratuntukruth di twitter

-nyaw, eye for an eye, karya untuk karya-

Verkade

Sebenarnya aku ingin sekali post kali ini adalah mengenai betapa bahagianya aku di tempat kerja yang baru. Tapi sayang sekali tidak seperti itu kejadiannya. Meskipun memang benar, aku hampir dan nyaris sekali resign dari status NEET untuk kembali menjadi formulator kosmetik di Tangerang. Tapi karena satu-dua hal, dengan sangat berat hati aku membatalkan untuk bekerja di perusahaan tersebut. Padahal aku sudah mempersiapkan barang-barang satu mobil penuh karena bersiap memasuki mess pabrik itu, tapi ujung-ujungnya barang-barang itu ikut ngintip aja di Tangerang dan kembali lagi ke Bandung. Jujur, habis membuat keputusan melelahkan dan dalam tempo sesingkat itu, aku merasa sedikit suicidal. Kupikir bahwa akhirnya aku bisa kembali menjalani impianku sebagai formulator tapi ternyata belum saatnya.

Jadi sekembalinya ke Bandung dengan perasaan sedikit suicidal, aku pun menangis habis-habisan. Kalau menangis habis-habisan, pasti akan timbul sakit kepala yang seperti dipalu-palu. Kurasa habis menangis pun, seseorang bisa terkena hang over seperti habis mabuk-mabukan. Pikiranku berada di tempat-tempat yang aneh. Aku sedikit menyesal tidak menabrakkan mobil saat menyetir kembali ke Bandung, tapi kurasa bagus juga aku tidak melakukan itu karena bisa mencelakakan orang lain. Aku berpikir bagaimana kalau mengiris pergelangan tangan seperti di film-film, tapi aku berpikir betapa tidak bersih dan apiknya hal itu, sedangkan kebersihan adalah sebagian dari iman. Setidaknya menjaga kebersihan adalah hal yang dapat kulakukan. Lalu kupikir menelan pil cyanide terdengar menarik dan romantis, tapi lalu aku bertanya-tanya apakah pil cyanide salut gula atau tidak.

20140415_083343

Gula mengingatkanku mengenai kue rempah kesukaanku. Merknya adalah Verkade. Aku jarang-jarang menyukai kue kering, tapi kue Verkade adalah pengecualian. Aku menyukai rasa berempahnya dan potongan kacangnya yang memberikan rasa gurih bermentega. Kue Verkade berukuran setelapak tangan dan di atasnya ada cap. Capnya tidak satu macam, tapi ada 5 macam yaitu windmill, pasangan joget, silangan tanaman, ayam jago, dan gajah. Meskipun gramasinya sama, tapi capnya berbeda-beda.

Kupikir mungkin benar yang dikatakan seorang mas-mas botak padaku. Mas botak itu mengatakan bahwa sebenarnya semua orang punya jumlah rejeki yang sama tapi bentuknya berbeda-beda jadi seakan-akan jumlahnya berbeda. Misal seseorang sangat kaya tapi tidak punya teman setia atau sakit-sakitan. Atau bisa saja seseorang itu sangat miskin tapi tidak pernah sakit keras. Jadi dalam kata lain, bisa saja kau mendapatkan kue Verkade bercap ayam jago tapi temanmu mendapat kue Verkade bercap gajah. Karena bentuknya berbeda, akan muncul ilusi bahwa kue yang didapatkan berbeda. Padahal kalau memejamkan mata dan mencicipi keduanya bergantian, kemungkinan besar seseorang tidak akan membedakan apakah yang didapatkan cap ayam jago atau gajah. Satu-satunya hal yang bisa dipastikan adalah keduanya kue Verkade (dan kue Verkade itu enak sekali).

Jadi aku merapikan pikiran-pikiran yang buruk itu dan merapikannya ke dalam filing cabinet di dalam otakku dengan kategori, “Not Applicable” dan mengambil sebuah kue Verkade dari dalam toples. Aku mendapat kue Verkade bercap orang joget. Saat aku memakan kue itu, aku berkata pada diriku sendiri, “Yang ini pasti sama enaknya dengan yang cap gajah.” lalu mulai menilik-nilik lagi langkah apa yang bisa kuambil dalam hidup.

Langkah yang paling mudah saat ini adalah menulis mengenai manisnya kue Verkade. Terutama saat memejamkan mata.

-nyaw, menyukai kue Verkade dan berharap jangan sampai ada pil cyanide bersalut gula-